Serat optic adalah sebuah kabel yang terbuat dari kaca yang memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan kabel yan lainnya yaitu : | |||||
Sedangkan jika dilihat dari kapasitasnya kabel
serat optic memiliki kelebihan dalam hal transmisi datanya yaitu :
Sumber
: Laudon , Jane P. 2002. Management Information System.7th
Edition. Prentice Hall. New Jersey.
Di dalam jaringan serat optic
yang menghantarkan cahaya dalam media perambatannya menggunakan prinsip
pemantulan sempurna sesuai dengan hukum snellius yang merupakan perbandingan
antara indeks bias core yang lebih besar dibandingkan dengan indeks bias
cladding. Seperti terlihat pada gambar
Gambar 2.1. peristiwa pembiasan
Sedangkan untuk transmisi
cahaya dalam fiber optic bisa dilihat dari gambar dibawah ini .
Gambar 2.2. perambatan cahaya didalam fiber optik
Dari gambar diatas terlihat ada tiga tipe
perambatan cahaya dalam fiber optic, yaitu :
1. Perambatan cahaya yang bergerak lurus di dalam
fiber optic, sehingga cahaya mengalami transmisi jarak jauh
2. Perambatan cahaya yang mengalami pemantulan
(refleksi) didalam fiber optic, hal ini dikarenakan diameter core lebih besar
dibandingkan panjang gelombang cahaya, sehingga ada dua atau lebih cahaya yang
dapat merambat pada media yang sama
3. Cahaya mengalami pembiasan (refraksi), hal ini
dikarenakan sudut cahaya dating lebih kecil dibandingkan sudut kritisnya, hal
ini menyebabakan cahaya tidaka dapat merambat dalam fiber optic.
Jika dilihat dari 3 fenomena diatas maka ada dua
hal yang harus dipenuhi agar cahaya dapat merambat dalam fiber optic, yaitu
sudut datang yang harus lebih besar dari sudut kritis dan indeks bias core
harus lebih besar dari indeks bias cladding.
Jika dilihat dari jumlah perambatan cahaya di
dalam serat optic, maka kabel serat optic dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Single mode fibers
Gambar 2.3. single mode fiber
Single mode fiber merupakan sebuah serat optic
yang memiliki diameter core lebih kecil daripada panjang gelombang cahaya
sehingga hanya satu cahaya yang dapat melewati serat optic ini. Adapun diameter single mode yaitu
sekitar 0.00035 inch atau 9 micron dengan kapasitas panjang gelombang
1300 – 1550 nm, sehingga jenis ini sangat cocok untuk transmisi jarak jauh yang
memiliki kapasitas besar.
2. Multi mode fibers
Yaitu sebuah serat optic yang dapat melewatkan
dua buah cahaya atau lebih karena diameter corenya lebih besar dari panjang
gelombangnya. Adapun diameter core untuk jenis ini yaitu 0.0025 inch atau 62.5 micron yang
dapat dilewatkan cahaya dengan panjang gelombang 850-1300 nanometer.
Dilihat dari mode
perambatannya jenis fiber optic ini terbagi menjadi dua lagi, yaitu :
a.
Multimode step indeks
Multi mode step indeks adalah suatu jenis serat
optic dimana indeks biasnya homogeny. Pada jenis serat optic ini cahaya
mengalami perambatan berupa pemantulan terhadap setiap cladding, sehingga jarak
yang ditempuh setiap cahaya dalam fiber optic cukup besar sehingga disperse (pelebaran pulsa) yang terjadi cukup besar.
Seperti terlihat pada gambar dibawah ini
Gambar 2. 4. Kabel serat Optik
single Mode
b. Multimode
graded indeks
Pada serat tipe
ini indeks bias akan selalu berubah tergantung pada jarak setiap lapisan ke
cladding, sehingga pusat core memiliki indeks bias terbesar. Pada serat ini
cahaya merambat seperti permukaan gelombang longitudinal. Dan karena walaupun jarak yang ditempuh cahaya berbeda
tetapi karena pada bagian ujung tepi serat semua cahaya dalam keadaan sefase
sehingga disperse dari cahaya ini menjadi lebih kecil. Hal ini menyebabkan
cahaya yang merambat dalam serat ini memiliki kapasitas besar dengan jarak
tempuh yang lebih besar dibandingkan dengan multimode step indeks.
Gambar 2.5 kabel serat
optic Graded index
Didalam
proses penggunaannya kabel serat optic biasanya dibandel dalam ukuran tertentu
sesuai dengan penggunaannya. Dalam proses penggunaan kabel serat optic ini
harus mempertimbangkan beberapa hal yaitu kekuatan fiber optic dari kondisi
tekanan dari luar sehingga pelemahan (atenuasi) dan penyebaran pulsa cahaya
dapat dikurangi meskipun berada pada lingkungan yang ekstrim atau dengan kata
lain serat optic harus meminimalkan efek microbending.
Didalam
desain kabel serat optic ada beberapa desain yang sering digunakan di lapangan,
yaitu :
a.
Loose tube
Pada jenis serat
in fiber optic dibundel dalam sebuah pipa longgar yang terbuat dari PBTP
(Polybutylene Terepthalete) dan berisi Thixotropic jelly yang berfungsi untuk
menahan air dan melindungi dari pengaruh mekanik. Pada loose tube berisi lebih
dari 10 serat optik. Disaini ni sering digunakan di Jerman.
b.
Fluted
Dalam disain Fluted,
serat optik disimpan dalam sebuah galur plastik di pusat dan bebas
bergerak.disain fluted banyak digunakan di Perancis dan Kanada
c.
Ribbon
Disain Ribbon
ditemukan di AT&T Bell Lab. Disain ini berupa susunan linier dari 12 serat
optik yang disisipkan diantara dua pita poliester dengan bahan perekat sensitif
tekanan di sisi serat
d.
Stranded
Desain tight-Bound
stranded dipelopori di jepang dan digunakan di AS untuk berbagai aplikasi.
Dalam desain ini beberapa serat optik terlapis dihelaikan di sekeliling bagian
pendukung pusat yang berfungsi sebagai bagian penguat dan helaian ini dapat
berupa metalik atau nonmetalik.
e.
Lightpack
Desain Lightpack
merupakan desain yang sederhana dimana beberapa serat optik dipasang
bersama-sama dengan bahan pengikat dalam satu unit.
sesuai dengan
konstruksinya, kabel fiber optic dibedakan menjadi :
1. Kabel
Duct
2. Kabel
Bawah Tanah
3. Kabel
atas tanah
4. Kabel
Rumah
Sedangkan
spesifikasi dari kabel serat optic untuk menentukan kualitas sebuah kabel dapat
terlihat dari beberapa parameter, yaitu :
a.
Fibre bending (tekukan Serat)
b. Cable bending (tekukan kabel)
c.
Tensile
Strength ( kekuatan tekanan)
d. Crush (keretakan)
e. Impact ( beban maksimal yang dapat ditahan fiber
optic)
f.
Cable
torsion
Pada table dibawah ini terlihat jarak repeater yang dibutuhkan untuk
melewatkan cahaya dalam single mode dan multi mode fiber optic
Table
2.1
Adapaun empat klasifikasi dasar
dalam pembangunan jaringan serat optik
a.
Long Haul trunk biasa digunakan untuk jaringan telepon
panjangnya kira – kira 1500 km, kapasitasnya tinggi.
b. Metropolitan trunk : memiliki panjang kira – kira 12 km dan memiliki dan memiliki kurang lebih 100.000 saluran.
c. Rural exchange trunk : memiliki panjang sirkuit berkisar antara 40 sampai 160 km, menghubungkan daerah perkotaan dan pedesaan, dan memiliki saluran suarakurang dari 5000.
d. Subcriber loop local area network : adalah serat yang langsung menghubungkan stasiun sentral secara langsung ke pelanggan.
b. Metropolitan trunk : memiliki panjang kira – kira 12 km dan memiliki dan memiliki kurang lebih 100.000 saluran.
c. Rural exchange trunk : memiliki panjang sirkuit berkisar antara 40 sampai 160 km, menghubungkan daerah perkotaan dan pedesaan, dan memiliki saluran suarakurang dari 5000.
d. Subcriber loop local area network : adalah serat yang langsung menghubungkan stasiun sentral secara langsung ke pelanggan.
Dalam standarisasi penggunaannya kabel serat
optic yang sudah terpasang patc cord diberikan warna yang menjadi
spesifikasinya seperti terlihat pada table dibawah ini :
Table 2.2
warna jacket
|
artinya
|
kuning
|
serat optik
single mode
|
orange
|
serat optik multi
mode
|
aqua
|
Optimal laser 10
giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode
|
abu-abu
|
Kode warna serat
optik multi-mode, yang tidak digunakan lagi
|
biru
|
Kadang masih
digunakan dalam model perancangan
|
Sedangkan warna untuk konektor dapat dijelaskan
pada table 2.3 di bawah ini
Table 2.3
warna konektor
|
arti fisik
|
biru
|
Physical Contact
(PC), 0°
|
hijau
|
Angle Polished
(APC), 8°
|
hitam
|
Physical Contact
(PC), 0°
|
abu-abu, krem
|
Physical Contact
(PC), 0°
|
putih
|
Physical Contact
(PC), 0°
|
merah
|
|
Sedangkan untuk mengenali kabel serat optic biasanya
diatas kabel serat optic diberi tanda pengenal yaitu
1. Nama pabrik pembuat
2. Tahun pembuatan
* Tipe serat optik :
- SM = Single Mode
- GI = Graded Indeks
- SI = Step Index
* Pemakaian kabel optik :
- D = Duct
- A = Aerial
- B = Buried
- S = Submarine
- I = Indoor
* Jenis kabel optik :
- LT = Loose tube
- SC = Slotted core
- TB = Tight Buffered
* Struktur penguat :
- SS = Solid Steel Core
- WS = Standred Wire Steel
- GRP = Glass Reinforced Plastik
Panjang tanda pengenal kabel termasuk nama pabrik
dan
tahun pembuatan adalah satu meter.
Contoh: SM-D-LT SS 6-3X2 2Q
Beberapa komponen yang digunakan dalam jaringan serat optic
adalah
1. Serat
Optik
Serat optic adalah suatu kabel yang
terbuat dari SiCl4 yang berfungsi untuk menghantarkan
cahaya yang mengandung informasi dengan kecepatan yang sangat tinggi ke receiver.
Dalam pembuatan serat optic terdiri dari tiga tahapan, yaitu :
a. Membuat
perform kaca
Dalam tahap ini merupakan suatu proses kimia yang dapat
dilakukan dengan berbagai cara, salah satu diantaranya adalah proses Modified
Chemical Vapor Deposition (MCPD) yang ditemukan oleh AT&T laboratories.
Dalam proses MCPD ini oksigen digelembungkan dengan larutan silicon klorit
(SiCl4), geranium clorit (GeCl4) beserta bahan kimia
lainnya. Ketepatan campuran menentukan bentuk fisika dan sifat serat optic
(indeks bias, koefisien pengembangan, titik didih, dll). Langkah selanjutnya
tahap MCPD adalah dengan menghubungkan uap gas kedalam silicon sintetis atau
tabung kuarsa dalam mesin bubut khusus, sewaktu mesin berputar suatu obor
pemanggang digerakkan naik turun di luar tabung. Sehingga diperoleh selongsong
pembungkus yang tetap.
b. Drawing serat optic dari perform
Tahap ini merupakan sebuah tahapan dimana selengsong
perform dimasukkan ke dalam menara drawing serat optic. Selongsong mendapat
suhu yang lebih rendah di dalam tungku grafit (1900⁰C - 2200⁰C) sehingga ujungnya mencair sampai gumpalan lelehan jatuh
karena gravitasi. Selagi jatuh akan mendingin dan membentuk benang. Operator
kemudian memasang elaian benang melalui rangkanian cangkir pembungkus dan oven
sinar ultraviolet diatas kumparan traktor. Mekanisme traktor secara perlahan
menarik serat optic dari selongsong perform yang panas dan dikontrol secara
tepat dengan menggunakan laser micrometer untuk mengukur diameter serat optic.
Serat optic ini ditarik dengan kecepatan 10-20 m/ detik. Dan biasanya kumparan
hanya memuat kurang dari 2,2 Km serat optic.
Gambar
2. 1 proses MCVD
c.
Pengetesan serat optic
Untuk pengetesan serat optic ini bertujuan untuk
memasatikan kualitas fiber optic yang dihasilkan. Adapun beberapa criterianya
adalah :
1. Penguatan
daya rentang harus bertahan pada tekanan 10000 atm
2. Indeks
bias à penentuan
numerical aperture untuk kerusakan menjaga optic
3. Geometri
serat optic Ã
diameter inti, besarnya pembungkus, dan keseragaman diameter jacket
4. Ketipisan
Ã
penentuan luas
5. Kapasitas
informasi yang dibawa Ã
bandwidth
6. Disperse
cahaya
7. Pengesetan
jangkauan suhu dan kelembaban
8. Ketergantungan
suhu pada ketipisan
9. Kemampuan
untuk menghantarkan cahaya dibawah air.
Dalam proses pembuatan serat optic terdapat beberapa cara
lainnya yaitu proses Outside Vapor deposition (OVD) yang digunakan oleh cornig
glass work, proses vapor Axial Deposition (VAD) yang digunakan di jepang.
Sedangkan proses yang sering digunakan oleh perusahaan Philips di Eindhoven
Belanda menggunakan Plasma Chemical – Vapor Deposition (PCVD).
2. Transmitter
Transmitter pada dasarnya mengubah input sinyal listrik
kedalam modulasi cahaya. Peralatan yang paling umum digunakan adalah Light
emitting Dioda (LED) dan Laser Dioda (LD).
Beberapa perbedaan antara LED dengan LD adalah :
LD
a.
Dapat menghasilkan tenaga yang lebih besara
dibandingkan LSD
b. Sangat
mudah berubah suhu
c.
Lebih mahal
d. Panjang
gelombang yang digunakan adalah 850 nm, 1300 nm dan 1550 nm (inframerah)
e. Kecepatan
beberapa ribuan MHz
Gambar 2.2 Laser Dioda
LED
a.
Area pancaran yang relative besar
b. Digunakan
untuk transmisi jarak pendek
c.
Lebih ekonomis
d. Output
cahaya lebih stabil dengan lingkungan sekitar
e. Output
cahaya sangat linier sebanding dengan input arus listrik
f.
Kecepatan beberapa ratus MHz.
Dalam memasukkan cahaya kedalam suatu serat terdapat dua
metode yaitu : dengan penguciran dan yang kedua dengan menempelkan ujung serat
optic pada LED atau LD. Pada proses penempelan ini sejumlah cahaya yang masuk
kedalam serat optic akan dipengaruhi empat factor, yaitu :
a.
Intensitas LD dan LED
b. Area
permukaan cahaya
c.
Sudut penerimaan serat
d. Kehilangan
karena pembiasan dan perambata.
Gambar 2.3 : LED
Didalam pemilihan jenis transmitter
yang digunakan harus mempertimbangkan beberapa hal yaitu :
a.
Dimensi fisik harus sesuai dengan ukuran kabel
serat optic yang digunakan
b. Sumber
cahaya haru dapat membangkitan tenaga optic yang cukup sehingga BER yang
diinginkan bertemu
c.
Efisiensi cahaya yang tinggi
d. Sumber
optic harus cukup linier untuk menjaga generasi harmonis dan distorsi
intermodulasi
e. Harus
mudah dimodulasi
f.
Ukuran yang ringan, kecil, murah dan dapat
diandalkan
3. Konektor
Konektor optic merupakan salah satu perlengkapan kabel
serat optic yang berfungsi sebagai penghubung serat. Terdapat beberapa jenis
konektor yang digunakan yaitu konektor SMA yang merupakan jenis single mode
fibers. Jenis kedua dari konektor yaitu konektor ST yang sering digunakan untuk
komunikasi dengan loss kurang dari 1 dB (20%) per KM. konektor ST dapat
digunakan untuk single mode fibers ataupun multimode fibers
Gambar 2.4 : jenis konektor Fiber
optic
a.
FC (Fiber Connector): digunakan
untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan
kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat
ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat
lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
b. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel
single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal,
simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan
ke perangkat lain.
c.
ST
(Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor
BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode.
Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
d. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama
muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
e. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya
berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
f.
SMA:
konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan
penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka
konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
g.
E200
Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:
1. LC
2. SMU
3.
SC-DC
4.
Regenerator
Regenerator
berfungsi untuk menaikkan sinyal cahaya yang turun setelah melewati jarak jauh
seperti bawah laut. Sebuah regenerator optic terdiri dari serat optic dengan
jacket khusus yang terdoping.
5.
Receiver
Pada
dasarnya Receiver Optik berfungsi untuk mengubah modulasi cahaya yang dating
dari serat optic ke bentuk asalnya. Komponen Receiver menyediakan dua fungsi
yaitu :
a.
Receiver
harus sensitive dalam mendeteksi cahaya yang dipasangkan dalam kabel serat
optic
b.
Receiver
harus menguraikan modulasi cahaya untuk menentukan identitas biner yang
mewakilinya.
Sehingga secara umum receiver yang sempurna harus
memiliki daya deteksi yang tinggi yang dapat mendeteksi sinyal optic tingkat
rendah yang datang dari kabel serat optic. Selain itu receiver yang digunakan
harus memiliki bandwidth yang tinggi atau waktu kenaikan yang cepat sehingga
dapat menanggapi dengan cepat dan menguraikan sebuah sinyal cahaya dengan
modulasi data digital dengan kecepatan cahaya yang tinggi. Dalam hal ini terdapat
dua jenis struktur fotodioda yang sering digunakan dalam receiver, yaitu :
a.
Poitive
instrinsic Negative (PIN)
b. Avalanche Photo Diode (APD)
Komentar
Posting Komentar